BOM Bali I dan II, yang membuat Bali sempat menjadi keprihatinan dunia, tak menggoyahkan citra
Bali sebagai tujuan utama pariwisata di Nusantara.
Ketangguhan Bali sebagai destinasi yang menjanjikan bagi para pelancong terbukti dengan diakuinya Pulau Dewata sebagai
one of the best tourist destination. Pengamat pariwisata Wiendu Nuryanti menyebut
Bali sebagai lokasi wisata yang memiliki segalanya. Dari pemandangan alam yang indah, pantai yang asri, hingga tempat wisata yang atraktif. Kafe, restoran, dan toko-toko yang berderet di sepanjang jalan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Tradisi keagamaan yang dipegang teguh masyarakat
Bali justru menjadi sihir yang kuat bagi wisatawan. "Tidak mengherankan jika dari sisi pangsa pasar
Bali tetap tujuan utama dan sulit disaingi dalam jangka waktu lama," ujar guru besar bidang perencanaan pariwisata ini.
Pendapat tersebut dibenarkan Direktur dan Corporate Secretary Panorama Destination Achmad Sufyani. Kedudukan Bali sebagai gerbang utama destinasi wisata memang tidak bisa digeser. "Turis asing yang datang kebanyakan dari Eropa seperti Prancis, Belgia, dan bagian Eropa Timur seperti Republik Ceko dan Hungaria," ujarnya.
Dalam rangka menyambut
Visit Indonesia Year 2008,
Bali semakin berbenah menyambut kedatangan para turis lokal dan asing sejak awal tahun lewat program Sadar Wisata. Program ini bertujuan menciptakan lingkungan dan suasana aman, nyaman, dan tertib sesuai dengan Tujuh Tombak Pengembangan Pariwisata atau lebih dikenal dengan Sapta Pesona.
Gawean itu rutin diselenggarakan setiap tahun, tetapi terutama untuk tahun ini lebih digalakkan lagi karena bertepatan dengan Tahun Kunjungan 2008. Kerja sama yang dijalin pihak Bali Tourism Board dan sembilan
stakeholder termasuk pihak Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) serta Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) semakin kuat demi menggaet para wisatawan berkunjung ke Bali.
Upaya yang dilakukan pihak pengelola pariwisata ini berbuah manis. Bali terbukti menjadi andalan pariwisata
Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah wisatawan yang berlibur ke
Bali. Pada 2006 dari 4,8 juta turis asing yang berkunjung ke Indonesia, tak kurang dari 1,2 juta turis itu menjadikan Bali sebagai tujuan wisata. Artinya, hampir 30 persen dari total wisatawan berkunjung ke pulau ini.
Jumlah tersebut semakin meningkat pada 2007. Sekitar 1,7 juta wisatawan asing berkunjung ke
Bali pada tahun itu. Adapun wisatawan domestik menyumbang jumlah yang lumayan besar, yakni 3 juta orang. Tidak berlebihan kiranya jika di tahun ini
Bali menetapkan target wisatawan sebesar 1,9 juta.
Tingkat okupansi hotel di
Bali dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Pada Januari, tingkat hunian mencapai 80 persen dan diperkirakan jumlah tersebut semakin tinggi menginjak akhir tahun sebesar 90 persen. Kamar yang tersedia di beberapa hotel bahkan sudah hampir penuh sampai Oktober dan November nanti.
"Apalagi
travel warning dari Amerika Serikat sudah dicabut beberapa waktu lalu. Kami yakin hal ini akan membuat pariwisata di
Bali semakin bergairah lagi," ujar sekretaris PHRI Bali Perry Markus.
Bali termasuk provinsi yang gencar mempromosikan pariwisatanya hingga bergaung ke seluruh penjuru dunia. Pulau yang terkenal dengan Pantai Kuta ini bahkan tidak menunggu ajakan pemerintah untuk berpromosi.
Bali langsung menjemput bola dalam meraih wisatawan mancanegara.
Secara rutin pihak Bali Tourism Board dan PHRI Bali aktif mempromosikan keindahan pariwisata Bali sampai ke Benua Eropa, sebut saja Berlin, Hamburg, dan sebagainya. Tentu dengan paket-paket wisata yang telah dipersiapkan semenarik mungkin. Pihak biro perjalanan wisata pun saling berlomba menawarkan paket tur wisata dengan produk yang dibuat untuk memikat para turis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar